romantisme sejati pohon dan danau (Ku kenal mereka dari lensa Mak Erison J Kambari, sekarang kudatangi dan ku kodak sendiri)
melamun sendiri di atas keramba...
"bahkan dari seberang danau-pun kau tetap terlihat garang hai marapi (diam-diam ku mulai rindu padamu)"
menebar pukat, berharap menjerat sedikit rezeki
"laksana dermaga hatiku, tak satupun perhatianmu kan berlabuh"
Rabu, 13 Mei 2015
Minggu, 03 Mei 2015
Menyimak Kearifan Desa Rantih (Sawahlunto)
bilah-bilah papan di dasar jembatan pengayun langkah,
susunan sawah, sungai, berlatar hutan, simfoni penyejuk jiwa
Bocah pencari belalang di antara rumpun-rumpun padi yang terpancung.
Nun di salah satu tepi rimba yang kami lewati, pondok itu seakan berkata “beristirahatlah dahulu hai para pemburu deburan air tejun, jalan masih jauh kan kau tempuh!”
susunan sawah, sungai, berlatar hutan, simfoni penyejuk jiwa
Bocah pencari belalang di antara rumpun-rumpun padi yang terpancung.
Nun di salah satu tepi rimba yang kami lewati, pondok itu seakan berkata “beristirahatlah dahulu hai para pemburu deburan air tejun, jalan masih jauh kan kau tempuh!”
Gemericik anak sungai nan
setia temani langkah
Curahan kesejukan setelah letih melangkah lewati hutan
Langganan:
Postingan (Atom)