Laman

Sabtu, 04 April 2015

Kenangan Yang Tercecer Di Parijs Van Andalas (Bukittinggi)

 Aliran waktu di balik ranting-ranting kehidupan
Auman bisu sang inyiak batu

 Seruling sendu dan lelaki senja
Kuda hitam tertunduk lesu
 Tenggelam dalam gunungan kelezatan
 "Setumpuk renyah penyambung hidup anak-anak KAMI"
 Menggesek kaba, di bawah terik, di selusur jenjang tua
"Makanlah!, t'lah ku tambahkan sejumput kenangan, agar nikmatnya tetap terjaga hingga lidah anak cucumu kelak"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar