alam mengambilnya kembali (lb.tingkok)
hijau di tengah hijau (lb. tingkok)
mati sendiri dalam roman picisan (kuranji)
si cantik di tengah malam (kuranji)
tarian sepi pucuk pinang (kuranji)
Senin, 20 April 2015
Selasa, 14 April 2015
Membuai Rindu di Sarasah Tanggo, Sisi Lain Harau Yang tak Terjamah (50 Kota)
nun di seberang waduk dan kerambanya, tercurah segenap kasih dari alam
cuma gubuk apung di tengah telaga, diantara bukit dan lembah ber-aroma gambir
"seperti kepingan dermaga tua itu, perasaanku padamu melapuk sendiri, tapi kan tetap abadi..."
berumah sepi, menunggui ikan tak bernama
cuma gubuk apung di tengah telaga, diantara bukit dan lembah ber-aroma gambir
"seperti kepingan dermaga tua itu, perasaanku padamu melapuk sendiri, tapi kan tetap abadi..."
berumah sepi, menunggui ikan tak bernama
Sabtu, 04 April 2015
Kenangan Yang Tercecer Di Parijs Van Andalas (Bukittinggi)
Aliran waktu di balik ranting-ranting kehidupan
Auman bisu sang inyiak batu
Seruling sendu dan lelaki senja
Kuda hitam tertunduk lesu
Tenggelam dalam gunungan kelezatan
"Setumpuk renyah penyambung hidup anak-anak KAMI"
Menggesek kaba, di bawah terik, di selusur jenjang tua
"Makanlah!, t'lah ku tambahkan sejumput kenangan, agar nikmatnya tetap terjaga hingga lidah anak cucumu kelak"
Auman bisu sang inyiak batu
Seruling sendu dan lelaki senja
Kuda hitam tertunduk lesu
Tenggelam dalam gunungan kelezatan
"Setumpuk renyah penyambung hidup anak-anak KAMI"
Menggesek kaba, di bawah terik, di selusur jenjang tua
"Makanlah!, t'lah ku tambahkan sejumput kenangan, agar nikmatnya tetap terjaga hingga lidah anak cucumu kelak"
Langganan:
Postingan (Atom)